Anak autis adalah seseorang yang memiliki kendala untuk berkonsentrasi dalam pembelajaran, mengikuti instruksi yang guru berikan, dan hal-hal lain yang memang membuat anak autis menjadi salah satu bentuk dari anak berkebutuhan khusus. Bila secara bertemuan langsung mengajar saja sudah susah bagaimana dengan pengajaran secara offline yang sekarang harus dilakukan, dikarenakan oleh adanya pandemi COVID-19 diseluruh dunia.
Autisme sendiri merupakan sebuah gangguan perkembangan yang ada pada anak yang menyebabkan kemampuan sosialisasi dan komunikasi anak terganggu. Gejala autisme pada tiap anak-anak itu berbeda dari satu sama lainnya, namun secara garis besarnya terdapat 3 karakteristik, yaitu kesulitan untuk berkomunikasi, gangguan dalam berhubungan sosial, dan gangguan dalam perilaku.
Pembelajaran untuk anak autis normalnya dilakukan dengan 1 guru dan 2 anak, bila anak yang autis tersebut tidak terlalu parah. Namun bila anaknya memang berkebutuhan lebih maka dilakukan 1 guru dan 1 anak. Selain isi per kelasnya, seorang guru tidak dapat memulai pengajaran materi sebelum guru merasa pasti bahwa anak-anak yang diajarkan tersebut sudah berfokus untuk mempelajari materi yang akan diberikan.
Pola pengajaran yang diberikan terhadap anak-anak autis tersebut ternyata berbeda dari satu anak ke anak lainnya, walau memiliki rentang usia yang tidak terlalu jauh berbeda dari satu sama lainnya. Hal ini dikarenakan berbedanya tingkah autisme yang tiap anak miliki, yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya pelajaran yang dapat diterima olehnya. Hal ini menyebabkan susahnya juga untuk melakukan pembelajaran daring untuk anak-anak yang memiliki autisme.
Dalam pengatasannya orang tua memiliki peran yang vital dalam pembelajaran daring ini. Hal ini dilakukan untuk membantu anak memiliki waktu untuk bersama dengan keluarga dan juga untuk membantu bila ada sebuah masalah dalam pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar