Sinopsis Film "Still Alice"
Alice adalah seorang ibu yang memiliki tiga anak, selain itu Alice juga merupakan seorang profesor linguistik. Ketika Alice sedang menjadi pembicara di suatu seminar ilmiah tiba-tiba muncul adegan yang menunjukkan suatu gejala, yaitu ia melupakan kalimat dalam presentasinya. Selesai dari seminar tersebut Alice memikirkan mengenai apa yang baru saja terjadi padanya.
Setelah itu Alice mengunjungi ahli saraf dan menjalani diagnosa awal. Diagnosa awal menunjukkan bahwa Alice menderita suatu penyakit yang berkaitan dengan kemampuan mengingat. Untuk mengatasi hal tersebut Alice mencoba untuk mempertahankan ingatannya, dengan cara menulis beberapa kata di dapur, mencoba mengingat tentang suatu hal, dan menyebutkan kembali lalu menggantinya terus menerus sambil mengerjakan rutinitas.
Diagnosa berikutnya menunjukkan bahwa Alice mengidap Alzheimer. Alice menjadi susah tidur dan minta untuk ditemani saat mengunjungi dokter. Ternyata Alzheimer yang diderita Alice kemungkinan dapat diturunkan kepada anak – anaknya. Dan hal itu benar adanya karena Lydya juga didiagnosa mengidap Alzheimer. Lalu Alice mulai mengkonsumsi obat yang hanya berfungsi untuk memperlambat kerusakan otak dan membantu ia tidur.
Dikarenakan kondisinya yang memarah dari hari ke hari, Alice diberhentikan dari kegiatan mengajarnya. Alice mencoba mengunjungi tempat orang-orang yang mengalami penyakit Alzheimer untuk memahami tentang penyakit ini lebih lanjut, namun ketika ia sadar kalau kondisi ini tidak mungkin membaik Alice memutuskan untuk membuat rekaman yang berisi pertanyaan dan jawaban tentang diirnya didalam komputer pribadinya.
Pemahaman yang saya dapat dari Live IG
Alzheimer merupakan sebuah penyakit atau gangguan yang menyebabkan penurunan dalam daya ingat seseorang, kemampuan bicara, kemampuan berpikir, dan juga perubahan perilaku secara bertahap. Pada tahapan awal Alzheimer itu merupakan sebuah gejala ringan atau pikun, seperti lupa nama benda atau tempat, serta lupa kejadian atau isi percakapan yang belum lama terjadi. Seiring waktu, gejala tersebut akan bertambah parah. Pada awal tahapan ini orang masih tidak sadar atau tidak mau percaya kalau dia tersebut sudah mulai mudah lupa, untuk melawan hal tersebut yang dia lakukan adalah berbohong, menyalahkan orang lain, mudah curiga, mudah marah, dan tidak mudah percaya dengan orang lain.
Normal orang yang memiliki gangguan Alzheimer ini memiliki kesusahan dalam planning, kesusahan dalam memutuskan sesuatu hal, mudah terlihat bingung, serta terjadi perubahan dalam perilaku yang dimiliki. Pasien penyakit Alzheimer juga biasanya akan kesulitan mengenal wajah orang lain. Hal ini dapat dikaitkan dengan apakah itu alzheimer sendiri, dikarenakannya kesulitan dalam mengingat orang menjadi kadang lupa apa yang sedang mereka lakukan ditengah-tengah sedang melakukan hal tersebut, ada juga kemampuan berpikir yang menurun ini dapat dikaitkan dengan mudahnya terlihat bingung.
Orang yang memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mendapatkan penyakit Alzheimer ini adalah sebagai berikut, orang yang berusia diatas 60 tahun, riwayat keluarga yang memiliki penyakit Alzheimer, gaya hidup yang bermasalah, dan adanya riwayat penyakit yang dapat bersambungan dengan otak.
Pencegahannya berbeda dari tiap orang ke orang, hal ini dikarenakan faktor yang menyebabkan faktor Alzheimer sangatlah banyak. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah Alzheimer adalah mengkonsumsi makanan yang selalu sehat dan bergizi, rutin berolahraga, bagi pengguna rokok dihentikan, sering bersosialisasi dengan orang lain, menstimulasi mental (dengan bermain game yang membuat seseorang berpikir seperti catur), dan juga tidur yang secukupnya.
Sedangkan untuk pengobatan penyakit Alzheimer, itu mengarah pada penurunan gejala dan tingkat keparahan Alzheimer bukanlah menyembuhkan. Hal pertama yang dapat dilakukan oleh dokter adalah dengan pemberian obat-obatan yang dapat membantu meningkatkan memori seseorang. Kedua adalah menciptakan lingkungan yang aman dan suportif. Ketiga adalah dilakukannya olahraga yang rutin untuk memperbaiki sel-sel tubuh dan juga menimbulkan sebuah gairah baru. Keempat adalah pemberian nutrisi yang sesuai agar nutrisi dalam pasien terus teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar