Apa sih Adjustment itu sendiri?
Adjustment atau bila di translate ke bahasa Indonesianya berarti pengaturan, penyetelan, penyesuaian diri, pencocokan, alat penyetel, kebetahan, dan juga penyesuaian. Berbeda dengan adaptation yang mengubah secara penuh atau besar, Adjustment hanya menyesuaikan secara ringan atau kecil agar sesuai dengan yang kita inginkan atau biasa.
Adjustment pada Psikologi
Adjustment dalam Psikologi tidaklah terlalu beda dari umumnya, tetapi lebih terarah kepada bagaimana manusia mencoba menyesuaikan kehidupan mereka terhadap konflik-konflik kebutuhan atau kebutuhan yang diakibatkan oleh lingkungan. Kebutuhan tersebut bisa dalam bentuk apapun baik mental, fisik maupun sosial. Para psikolog memandang Adjustment dalam 2 sisi, yaitu sebagai sebuah pencapaian dan di sisi lain adalah sebagai proses. Munculnya Adjustment sendiri dibutuhkannya beberapa hal, seperti adanya kebutuhan, sebuah penghalang atau kekurangan untuk kebutuhan tersebut, berbagai macam bentuk gerakan atau penyelidikan yang diikuti dengan sebuah pemikiran jelas, lalu sebuah reaksi yang mengurangi atau mengosongkan dorongan dan menyelesaikan Adjustment terse
Secara menyeluruh terdapat elemen-elemen tertentu yang dibutuhkan untuk menentukan penyesuaian yang sehat pada seseorang. Hal tersebut adalah:
1. Kedewasaan emosi
2. Kepuasan pada kebutuhan
3. Tidak adanya rintangan pada penyampaian kebutuhan
4. Motivasi yang kuat untuk memenuhi kebutuhan
5. Suasana yang geografis dan sesuai untuk memenuhi kebutuhan
Pencapaian Adjustment yang diinginkanpun tentunya tidaklah mudah dan berbeda-beda setiap orang. Menurut Joshi dan Pandey dalam penelitiannya perbedaan pada individu-individu tersebut muncul dikarenakan jenis kelamin, relasi sosial, pemikiran akan diri sendiri, moral dan agama, keluarga, kejuruan dan pendidikan masa depan, kesehatan dan perkembangan fisik, keuangan, rekreasi atau hiburan, kurikulum dan cara pengajaran, dan yang terakhir adalah kehidupan dilingkungan pembelajaran.
Konsep Adjustment
Didalam Adjustment terdapat konsep-konsep yang tergantung pada pengaplikasian Adjustment tersebut. Salah satunya adalah personal Adjustment. Personal Adjustment merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri dengan lingkungannya. Personal Adjustment juga merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa dan mental individu.
Menurut Weiten dan Llyod, terdapat tiga aspek dalam personal Adjustment, yaitu:
1. Stress and coping stress. Stress sendiri merupakan sesuatu yang membahayakan kesehatan seorang individu yang muncul dikarenakan sebuah stimulus. Maka ketika telah dikenali munculnya hal tersebut, individu akan menilai stimulus tersebut. Setelah selesai melakukan penilaian individu akan mulai melakukan proses coping. Coping tersebut merupakan sebuah upaya untuk memanajemen ketidakseimbangan antara keinginan dari lingkungan terhadap resource yang dimiliki.
2. Interpersonal realm, merupakan salah satu aspek personal adjustment dimana seseorang dalam proses penyesuaian dirinya berusaha untuk membangun hubungan sosial dengan lingkungan sekitar. Interpesonal realm mengacu pada hubungan yang dimiliki individu dengan individu yang lain.
3. Development transition, merupakan perubahan yang terjadi selama seorang individu melakukan proses penyesuaian diri dengan lingkungan. Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat pada beberapa hal, diantaranya adalah perubahan dalam peran gender dan perilaku, transisi dalam dunia pekerjaan dan perubahan dalam kehidupan seksual.
Personal adjustment sendiri memiliki dua jenis yang berbeda, menurut Schneiders (2008), yaitu:
1. Personal adjustment pribadi, bentuk personal adjustment yang diarahkan ke diri sendiri.
2. Personal adjustment sosial, bentuk personal adjustment yang diarahkan terhadap lingkungan yang ada disekitar.
Maladjustment
Kegagalan dalam bereaksi secara sukses dan memuaskan terhadap konflik-konflik yang dirasakan dikarenakan kebutuhan tersebut dinamakan malAdjustment. Maladjustment ini dapat terjadi dikarenakan diri sendiri maupun lingkungan orang tersebut. Kegagalan dalam melakukan Adjustment ini tentu dapat menimbulkan dampak-dampak negatif dalam melaksanakan keseharian, seperti stress, menurunnya kinerja, munculnya pemikiran yang buruk, dan tingkat motivasi yang rendah dalam melakukan sesuatu.
Conclusion
Secara konklusi Adjustment pada psikologi pada intinya adalah sebuah penyesuaian yang dilakukan oleh individu untuk menyesuaikan dengan lingkungan yang ada disekitarnya agar dapat menjalani kehidupan yang normal tanpa terbebani secara fisik, mental, maupun sosial. Tujuan utama dari dilakukannya Adjustment oleh individu untuk menyelesaikan sebuah konflik-konflik kebutuhan yang ringan dan tidak terlalu besar. Adjustment tersebut bisa mengarah ke bagaimana seorang individu melaksanakan kegiatannya sehari-hari ataupun pemikiran yang lebih terarah pada hal yang memotivasi.
Referensi:
1. Sharma, Suraj (2016). “Adjustment: Process, Acheivement, Characteristics, Measurement and Dimensions”. International Journal of Academic Research Vol.3, Issue-1(2), 42-45.
2. Pomerantz, Andrew M. 2011. Clinical Psychology Science, Practice, and Culture 2nd Edition. Singapore: SAGE Publication.
3. Schneider, A.A. 2008. Personal Adjustment and Mental Health. New York: Holtt
4. Weiten, W. dan Lloyd, M.A. 2006. Psychology Applied Modern Life: Adjustment In The 21 st Century. California: Thomson Higher Education.
5. Wikipedia contributors. MalAdjustment [Internet]. Wikipedia, The Free Encyclopedia; 2020 May 5, 08:49 UTC [cited 2020 Oct 5]. Available from: https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=MalAdjustment&oldid=954978631
nice post alex hehe, apa perlu pake dapus ya>_<
BalasHapusSeingetku disuruh pakai ga tau lagi ya
Hapus